Judge a Book by Its Cover!

Tjoeri-tjoeri pandang isi boekoe-boekoe
Boekoekoe, Bantalkoe(hakimpsi@yahoo.com)

Childhood and Society (Bahasa Indonesia; Erik H. Erikson)

Sabtu, 27 November 2010


Order: 087838185995
Email: hakimmpsi@yahoo.com

PENGANTAR (resume)
Pengantar memungkinkan seorang penulis untuk mengemukakan renungannya terlebih dahulu. Dengan menengok kembali apa yang sudah ditulisnya, ia dapat mencoba memberi tahu pembaca apa yang melatarbelakanginya.
Pertama, buku ini berasal dari praktik psikoanalisis. Bab-bab utamanya didasarkan apda istuasi-situasi contoh yang membutuhkan interpretasi dan koreksi: kecemasan pada anak-anak kecil, apati pada orang-orang Indian Amerika, kebingungan pada para veteran perang, arogansi pada kaum Nazi muda. Di dalam situasi ini, dan di semua situasi lainnya, metode psikoanalitik mendeteksi konflik, karena metode ini pertama-tama difokuskan pada gangguan mental. Melalui karya Freud, konflik neurotik telah menjadi aspek perilaku manusia yang diteliti secara paling komprehensif. Tetapi, buku ini menghindari kesimpulan enteng bahwa pengetahuan kita yang relatif maju tentang neurosis memungkinkan kami untuk melihat fenomena massa – budaya, agama, revolusi – sebagai analogi-analogi neurosis hanya untuk membuatnya sejalan dengan konsep-konsep kami. Kami akan mengikuti jalan yang berbeda.
Psikoanalisis dewasa ini mengimplementasikan studi tentang ego, sebuah konsep yang menyiratkan kapasitas manusia untuk menyatukan pengalaman dan tindakannya secara adaptif. Ia mengubah penekanannya dari studi terkonsentrasi tentang kondisi-kondisi yang menumpulkan dan mendistorsi ego individu ke studi tentang akar ego di dalam organiasi sosial. Ini hal kami coba pahami bukan untuk menawarkan penyembuhan gegabah untuk masyarakat yang didiagnosis secara gegabah, tetapi pertama-tama untuk melengkapi cetak-biru teori kami. Dalam pengertian ini, ini adalah sebuah buku psikoanalitik tentang hubungan antara ego dan masyarakat.
Ini adalah buku tentang masa kanak-kanak. Orang bisa saja memindai tulisan demi tulisan tentang sejarah, masyarakat, dan moralitas dan tidak banyak menemukan acuan untuk fakta bahwa semua orang berangkat sebagai anak-anak dan bahwa semua orang berawal di masa taman kanak-kanaknya. Adalah manusiawi untuk memiliki masa kanak-kanak yang panjang; adalah beradab untuk memiliki masa kanak-kanak yang sangat panjang. Masa kanak-kanak yang panjang melahirkan seorang virtuoso (ahli) teknis dan mental pada diri seseorang, tetapi ia juga meninggalkan residu ketidakmatangan emosional seumur hidup di dalam dirinya. Sementara suku-suku dan bangsa-bangsa, dengan banyak cara intuitif, menggunakan pelatihan anak sampai akhir pencapaian bentuk identitas manusia matang tertentu, tetapi versi unik integritas mereka tetap dikelilingi oleh ketakutan-ketakutan irasional yang berasal dari keadaan masa kanak-kanak, yang mereka eksploitasi dengan cara yang spesifik.
Apa yang dapat diketahui seorang klinisi tentang ini? Saya rasa metode psikonalitik pada dasarnya adalah sebuah metode historis. Bahkan bila metode ini memfokuskan pada data medis, ia menginterpretasikannya sebagai sebuah fungsi pengalaman masa silam. Untuk mengatakan bahwa psikoanalisis mempelajari konflik antara yang matang dan yang infantil, antara lapisan-lapisan terkini dan yang kuno di dalam pikiran, akan berarti bahwa psikoanalisis mempelajari evolusi psikologis melalui analisis tentang individu. Pada saat yang sama, ia menyoroti fakta bahwa sejarah kemanusiaan adalah sebuah metabolisme dahsyat siklus-siklus kehidupan individu.
Jadi, saya ingin mengatakan bahwa buku ini adalah sebuah buku tentang proses-proses sejarah. Tetapi seorang psikoanalisis adalah sebuah pengecualian, mungkin seorang sejarawan dengan jenis baru; dalam mengkomitmenkan dirinya sendiri untuk mempengaruhi apa yang diobservasinya, psikoanalis menjadi bagian proses historis yang dipelajarinya. Sebagai seorang terapis, ia harus menyadari reaksinya sendiri terhadap apa yang diobservasinya; “Ekuasi” (penyamaan) dirinya sebagai seorang observer/pengamat menjadi instrumen observasi/pengamatannya. Dengan demikian, penyelarasan terminologis dengan ilmu-ilmu yang lebih objektif maupun pelepasan yang bermartabat dari kegegeran zaman dapat dan mestinya tidak menjadikan metode psikonalitik apa yang disebut H. S. Sullivan “partisipan,” dan secara sistematik memang demikianlah adanya.
Dalam pengertian ini, buku ini memang dan harus subjektif, sebuah conceptual itinerary (perjalanan konseptual). Tidak ada upaya untuk menjadi representatif di dalam kutipan-kutipannya atau menjadi sistematik di dalam referensinya. Secara keseluruhan, tidak banyak yang bisa didapat dari upaya memperkuat makna yang sampai sekarang belum jelas dengan kutipan-kutipan yang tampak sangat cermat dari makna yang kira-kira serupa dari konteks-konteks lain.

Penulis
Erik H. Erikson

Order: 087838185995
Email: hakimmpsi@yahoo.com
Read Full 0 komentar

Perilaku Agresi (Barbara Krahe)

Rabu, 24 November 2010


Order: 087838185995
Email : Hakimpsi@yahoo.com
 Pengantar

Menulis buku ini merupakan pekerjaan yang menantang dan sekaligus menyenangkan. Menantang, karena ada begitu banyak penelitian baru dan sangat menarik mengenai pelbagai aspek agresi yang perlu dijadikan bahan pertimbangan. Menyenangkan, karena memberikan kesempatan untuk melihat jauh melampaui minat penelitian utama saya dan memberikan kesempatan untuk “mengeksploitasi” karya-karya sempurna para pakar lain. Kekayaan dan kualitas bahan-bahan tentang pelbagai macam isu yang terkait dengan subjek agresi yang mengagumkan, tetapi sekaligus juga menimbulkan depresi,  semakin membangkitkan antusiasme saya terhadap psikologi sosial. Ini juga menguatkan keyakinan saya bahwa penelitian psikologi sosial mampu menawarkan sumbangan nyata bagi solusi pelbagai masalah sosial yang menekan, baik dengan cara menjelaskan penyebab dan asal-muasalnya maupun dengan menunjukkan cara pencegahannya. Saya berharap sebagian antusiasme dan keyakinan itu akan sampai kepada para pembaca sehingga pada akhirnya dapat kita rasakan bersama.
            Di dalam menyelesaikan buku ini saya menerima dukungan dan dorongan yang sangat berharga dari sejumlah kolega dan teman. Saya berutang budi kepada Hans-Werner Bierhoff, Jeff Bryson, dan Brad Bushman untuk pelbagai umpan-balik konstruktif yang mereka berikan atas manuskrip ini, yang semuanya sangat membantu membuatnya menjadi lebih jelas dan lebih terinci. Saya ingin berterima kasih kepada Evelyn Fischer, Steffen Bieneck, Ingrid Möller, dan Sabine Quandte atas bantuan mereka dalam mempersiapkan manuskrip final. Ucapan terima kasih juga perlu saya sampaikan kepada Rachel Brazil dan Mandy Collison di Psychology Press atas kompetensi mereka dalam mengarahkan buku ini sampai ke tahap dan penampilan finalnya. Saya sangat berterima kasih kepada Barbara Lloyd untuk banyak pertemuan dan diskusi yang membangkitkan semangat di lingkungan yang menyenangkan, juga kepada Jannet King untuk menyediakan begitu banyak rehat yang begitu saya hargai dan untuk pelbagai percakapan yang kami lakukan selama fase penyempurnaan yang harus saya lakukan sendirian agar buku ini selesai tepat pada waktunya. Yang terakhir, terima kasih khusus saya untuk Peter, suami saya, untuk dukungan dan dorongan yang terus-menerus diberikannya dan untuk anak-anak saya Charlotte dan Justin untuk jam-jam yang kita habiskan untuk “membaca diam-diam”.

Penulis

Barbara Krahe
Order: 087838185995
Email : Hakimpsi@yahoo.com
Read Full 5 komentar

Educational Psychology Jilid 2 (Anita Woolfolk)


Order: 087838185995
Email : Hakimpsi@yahoo.com
Pengantar



Banyak di antara Anda yang sedang membaca buku ini akan mengikuti kuliah psikologi pendidikan sebagai bagian persiapan profesional Anda untuk mengajar, konseling, terapi bicara, atau psikologi. Materi di dalam teks ini mestinya menarik bagi siapapun yang peduli tentang pendidikan dan belajar, mulai dari relawan prasekolah sampai instruktur program masyarakat untuk orang-orang dengan disabilitas. Tidak dibutuhkan latar belakang di bidang psikologi atau pendidikan untuk memahami materinya. Teksnya sedapat mungkin dibuat bebas jargon dan bahasa teknis, dan banyak orang telah turut berusaha untuk membuat edisi ini jelas, relevan, dan menarik.
Teks ini masih mempertahankan format baru yang unik yang diciptakan untuk Active Learning Edition sebelumnya. Kalau Anda belum melihat teks tersebut, teks ini barangkali berbeda dengan semua textbook yang pernah Anda temui. Teks ini terbagi menadi 42 modul yang mudah dibaca, masing-masing diikuti dengan kegiatan “Periksalah Sendiri” untuk memeriksa pemahaman Anda dan menerapkan pengetahuan baru Anda. Penelitian di bidang psikologi pendidikan menunjuk pada beberapa alasan mengapa format ini akan membantu Anda belajar. Pertama, kita sudah bertahun-tahun tahu bahwa belajar lebih cepat dan lebih permanen bila Anda mempelajari cuilan-cuilan kecil dalam waktu yang lebih lama daripada  berusaha menjejalkan lebih banyak pembelajaran ke otak Anda dalam waktu singkat (lihat Modul 19 dan 20 untuk alasan mengapa distributed practice lebih baik dari massed practice). Selain itu, kita juga tahu bahwa pembelajaran lebih mendalam dan lebih bermakna bila Anda mempraktikkan apa yang Anda baca – menghubungkan dan menerapkan pemahaman-pemahaman Anda sebelum Anda menjadi terlalu jauh tertinggal dari informasi baru. Lihat Modul 5, 18, 19, 20, 23, dan 26 untuk penjelasan tentang mengapa active learning – membentuk koneksi (hubungan) dan aplikasi (penerapan) – mendukung pembelajaran dan pengingatan. Ketiga, kita tahu bahwa motivasi menjadi lebih tinggi bila tujuannya spesifik, tugasnya memiliki tantangan moderat, dan dapat diselesaikan dengan waktu dan usaha yang masuh akal (lihat Modul 16, 28, dan 30 untuk alasannya). Keempat, testing dan pemeriksaan yang lebih sering terhadap pemahaman awal akan mengkoreksi miskonsepsi dan membuat Anda belajar lagi sehingga Anda tidak akan mengingat informasi yang keliru, seperti yang akan Anda lihat di Modul 37 dan 42. Terakhir, kami tahu bahwa hidup Ada sudah cukup padat dan tugas-tugas Anda juga banyak, jadi bacaan yang lebih pendek dan lebih manageable akan lebih cocok dengan jadwal Anda. Periksa PDA atau date book Anda untuk menemukan sebabnya – well, Anda toh sudah tahu. Menguasai modul-modul belajar aktif ini akan membantu Anda untuk menjadi lebih self-regulating dan sepenuhnya memegang kendali atas kehidupan akademik Anda sendiri (lihat Moduler 29 dan 31 untuk belajar lebih banyak tentang self-efficacy dan self-regulation). Jadi, selamat datang ke cara yang lebih baik dan lebih berbasis-penelitian untuk belajar Psikologi Pendidikan – subjek favorit saya.

Penulis
Anita Woolfolk
Order: 087838185995
Email : Hakimpsi@yahoo.com


Read Full 0 komentar

Educational Psychology Jilid 1 (Anita Woolfolk)



Order: 087838185995
Email : Hakimpsi@yahoo.com

Pengantar



Banyak di antara Anda yang sedang membaca buku ini akan mengikuti kuliah psikologi pendidikan sebagai bagian persiapan profesional Anda untuk mengajar, konseling, terapi bicara, atau psikologi. Materi di dalam teks ini mestinya menarik bagi siapapun yang peduli tentang pendidikan dan belajar, mulai dari relawan prasekolah sampai instruktur program masyarakat untuk orang-orang dengan disabilitas. Tidak dibutuhkan latar belakang di bidang psikologi atau pendidikan untuk memahami materinya. Teksnya sedapat mungkin dibuat bebas jargon dan bahasa teknis, dan banyak orang telah turut berusaha untuk membuat edisi ini jelas, relevan, dan menarik.
Teks ini masih mempertahankan format baru yang unik yang diciptakan untuk Active Learning Edition sebelumnya. Kalau Anda belum melihat teks tersebut, teks ini barangkali berbeda dengan semua textbook yang pernah Anda temui. Teks ini terbagi menadi 42 modul yang mudah dibaca, masing-masing diikuti dengan kegiatan “Periksalah Sendiri” untuk memeriksa pemahaman Anda dan menerapkan pengetahuan baru Anda. Penelitian di bidang psikologi pendidikan menunjuk pada beberapa alasan mengapa format ini akan membantu Anda belajar. Pertama, kita sudah bertahun-tahun tahu bahwa belajar lebih cepat dan lebih permanen bila Anda mempelajari cuilan-cuilan kecil dalam waktu yang lebih lama daripada  berusaha menjejalkan lebih banyak pembelajaran ke otak Anda dalam waktu singkat (lihat Modul 19 dan 20 untuk alasan mengapa distributed practice lebih baik dari massed practice). Selain itu, kita juga tahu bahwa pembelajaran lebih mendalam dan lebih bermakna bila Anda mempraktikkan apa yang Anda baca – menghubungkan dan menerapkan pemahaman-pemahaman Anda sebelum Anda menjadi terlalu jauh tertinggal dari informasi baru. Lihat Modul 5, 18, 19, 20, 23, dan 26 untuk penjelasan tentang mengapa active learning – membentuk koneksi (hubungan) dan aplikasi (penerapan) – mendukung pembelajaran dan pengingatan. Ketiga, kita tahu bahwa motivasi menjadi lebih tinggi bila tujuannya spesifik, tugasnya memiliki tantangan moderat, dan dapat diselesaikan dengan waktu dan usaha yang masuh akal (lihat Modul 16, 28, dan 30 untuk alasannya). Keempat, testing dan pemeriksaan yang lebih sering terhadap pemahaman awal akan mengkoreksi miskonsepsi dan membuat Anda belajar lagi sehingga Anda tidak akan mengingat informasi yang keliru, seperti yang akan Anda lihat di Modul 37 dan 42. Terakhir, kami tahu bahwa hidup Ada sudah cukup padat dan tugas-tugas Anda juga banyak, jadi bacaan yang lebih pendek dan lebih manageable akan lebih cocok dengan jadwal Anda. Periksa PDA atau date book Anda untuk menemukan sebabnya – well, Anda toh sudah tahu. Menguasai modul-modul belajar aktif ini akan membantu Anda untuk menjadi lebih self-regulating dan sepenuhnya memegang kendali atas kehidupan akademik Anda sendiri (lihat Moduler 29 dan 31 untuk belajar lebih banyak tentang self-efficacy dan self-regulation). Jadi, selamat datang ke cara yang lebih baik dan lebih berbasis-penelitian untuk belajar Psikologi Pendidikan – subjek favorit saya.

Penulis
Anita Woolfolk


Order: 087838185995
Email : Hakimpsi@yahoo.com
Read Full 0 komentar

Intisari Psikologi Abnormal Jilid 2 (Bahasa Indonesia, Durand & Barlow)


Order: 087838185995
Email : Hakimpsi@yahoo.com



Pengantar Penterjemah

Psikologi Abnormal, di dalam kehidupan sehari-hari, adalah subdisiplin yang justru dianggap sebagai inti dari cabang ilmu psikologi. Di samping tes psikologi dalam proses seleksi pegawai, orang awam cenderung mengasosiasikan ilmu psikologi dengan abnormalitas kejiwaan. Orang dapat langsung berkomentar mengenai ketidaknyamanan dalam melakukan percakapan sehari-hari jika mengetahui bahwa lawan bicaranya mahasiswa atau sarjana psikologi. Ada kesan bahwa mereka memiliki rasa enggan untuk diketahui keabnormalan perilakunya jika mereka berhadapan dengan seseorang yang mempelajari psikologi. Meskipun begitu kuatnya asosiasi yang terbentuk antara abnormalitas kejiwaan dengan psikologi yang menjadi objek kajian formal dari psikologi abnormal, akan tetapi sejauh pengalaman penterjemah sangatlah jarang ditemui buku berbahasa Indonesia yang membahas secara komprehensif mengenai psikologi abnormal. Buku yang ditulis oleh Durand dan Barlow (2006) ini adalah buku terbaru untuk bidang psikologi abnormal yang dapat disajikan sebagai buku terjemahan bagi para mahasiswa dan sejawat yang mempelajari ilmu psikologi. Keberadaan buku ini di dalam edisi Bahasa Indonesia diharapkan dapat mengurangi kelangkaan buku rujukan untuk bidang psikologi abnormal.

Mata kuliah psikologi abnormal adalah mata kuliah wajib bagi mereka yang mempelajari ilmu psikologi. Pemahaman mengenai psikologi abnormal ini menjadi dasar bagi pendalaman untuk bidang psikologi klinis. Selain itu, buku ini pun dapat memberikan dasar bagi para pemberi jasa layanan konseling dan bahkan akan dapat pula digunakan sebagai bagian dari pengetahuan yang mutlak dimiliki oleh para sejawat di bidang psikiatri. Kendala yang paling besar ketika harus menyajikan kuliah berdasarkan buku ini sebagai rujukan utama adalah justru terletak di keluasan cakupan atau kekomprehensifannya. Buku ini terdiri atas 14 bab, karena disesuaikan dengan jumlah kuliah tatap muka per semester yang diselenggarakan oleh para penulis buku ini. Jika satu bab dari buku ini disajikan dengan seksama, maka tampaknya diperlukan setidaknya 4 jam tatap muka per minggu atau setara dengan 4 SKS. Namun dengan dasar kurikulum yang ada, tampaknya akan sangat sulit untuk menyajikan setiap bab dari buku ini sebagai bahan kuliah satu minggu. Di dalam kurikulum wajib nasional, mata kuliah psikologi abnormal ternyata ditentukan untuk diselenggarakan kurang dari 4 jam tatap muka. Dengan demikian, atas pertimbangan itu pulalah maka buku Psikologi Abnormal tulisan dari Profesor Durand dan Profesor Barlow ini dipecah menjadi 2 buku. Buku Pertama mencakup bab 1 hingga bab 7, sedangkan buku kedua berisi bab 8 hingga bab 14. Jika 1 bab dari buku ini dapat disajikan dalam satu minggu, maka Buku Pertama adalah bahan kuliah dari awal hingga pertengahan semester. Sedangkan setelah pertengahan semester dapat digunakan bahan dari Buku Kedua. Semoga pemisahan ini tidak menjadi kendala bagi para sejawat yang mengajarkan mata kuliah ini. Penterjemah dan penerbit sangat berharap bahwa pemisahan buku ini justru dapat membantu mempermudah penyusunan rencana perkuliahan. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pendalaman kita mengenai psikologi abnormal.

Penterjemah

Order: 087838185995
Email : Hakimpsi@yahoo.com
Read Full 0 komentar

Intisari Psikologi Abnormal (Bahasa Indonesia, Durand & Barlow)



Order: 087838185995
Email : Hakimpsi@yahoo.com


Pengantar
Sampai beberapa tahun silam, ilmu psikopatologi terkompartementalisasi, di mana sebagian pakar psikopatologi menelaah efek-efek dari pengaruh psikologis, sebagian menelaah efek-efek dari pengaruh biologis, dan sebagian lainnya menelaah efek-efek dari pengaruh sosial. Pendekataan ini masih tercermin di dalam tulisan-tulisan di media populer yang menulis tentang, misalnya, gen yang baru saja ditemukan, disfungsi biologis (ketidakseimbangan kimiawi), atau pengalaman di masa kanak-kanak sebagai “penyebab” gangguan psikologis. Cara berpikir ini masih mendominasi pelbagai diskusi tentang kausalitas dan penanganan yang tercantum di dalam buku-buku teks psikologi, contohnya: “Pandangan psikoanalitis tentang gangguan ini adalah ...,” “pandangan biologisnya adalah ....,” dan, seringkali, di bab yang lain disebutkan, “pendekatan penanganan psikologis untuk gangguan ini adalah....,” “pendekatan penananan kognitif-perilakunya adalah ....,” atau “pendekatan penanganan biologisnya adalah ...”
            Di edisi pertama buku ini kami berusaha melakukan hal yang sangat berbeda. Kami beranggapan bahwa bidang ini telah berkembang sampai ke titik yang siap untuk menerima pendekatan integratif, di mana interaksi yang ruwet antara faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosial dijelaskan dengan sejelas dan semeyakinkan mungkin. Ledakan kemajuan pengetahuan yang terjadi baru-baru ini menguatkan bahwa pendekatan ini merupakan satu-satunya cara yang viable untuk memahami psikopatologi. Salah satu contohnya, Bab 2 sekarang berisi diskripsi tentang studi yang menunjukkan bahwa kejadian hidup yang stressful dapat mengakibatkan depresi, tetapi tidak semua orang menunjukkan respon semacam ini. Tampaknya, stres lebih cenderung mengakibatkan depresi pada orag-orang yang sudah membawa gen tertetu yang mempengaruhi serotonin di dalam sinapsis-sinapsis otak. Hasil-hasil ini menguatkan pendekatan integratif buku ini: Gangguan psikologis tidak mungkin dijelaskan hanya oleh faktor genetis atau lingkungan saja, tetapi oleh interaksi antara keduanya. Sekarang kita mengerti bahwa faktor psikologis dan sosial secara langsung mempengaruhi fungsi neurotransmiter dan bahkan ekspresi genetik. Di samping itu, kita tidak mungkin mempelajari proses perilaku, kognitif, maupun emosional tanpa melihat kontribusi faktor biologis dan sosial terhadap ekspresi psikologis dan psikopatologis. Alih-alih mengkompartementalisasikan psikopatologi, kami menggunakan pendekatan yang lebih aksesibel, yang merefleksikan secara akurat status ilmu klinis kita saat ini.

Pendekatan Integratif
Seperti dikemukakan di atas, edisi pertama buku kami telah mempelopori sebuah generasi textbook psikologi abnormal baru yang menawarkan sebuah perspektif yang bersifat integratif dan multidimensional. (Kami membahas pendekatan-pendekatan satu dimensi seperti pendekatan biologis, psikososial, dan supranatural di bagian yang kami sebut sebagai tren-tren historis).  Kami memasukkan cukup banyak bukti baru tentang pengaruh resiprokal antara biologi dan perilaku serta pengaruh psikologis dan sosial pada biologi. Contoh-contoh yang kami berikan mampu menyedot perhatian para mahasiswa. Sebagai contoh, kami mendiskusikan tentang kontribusi genetik pada perceraian, efek-efek pengalaman sosial dan perilaku di masa kanak-kanak pada fungsi dan stuktur otak di kelak kemudian hari, informasi baru tentang hubungan jaringan sosial dengan influenza, dan data baru mengenai penanganan psikososial untuk kanker. Kami menekankan tentang fakta bahwa di dalam fenomenon seperti implicit memory (ingatan implisit) dan blind sight (penglihatan yang buta), yang mungkin memiliki pelbagai paralel di dalam pengalaman disosiatif, ilmu psikologi memberikan konfirmasi tentang adanya ketidaksadaran (meskipun tidak mirip dengan kancah konflik yang meledak-ledak seperti yang dikonsepkan oleh Freud). Kami menyajikan bukti-bukti baru yang memberikan konfirmasi tentang efek psikologis pada aliran neurotransmiter dan fungsi otak. Kami juga membahas tentang bidang teori emosi yang sering diabaikan, meskipun emosi memiliki kontribusi yang kaya terhadap psikopatologi, contohnya adalah efek kemarahan pada penyakit jantung. Kami merajut pelbagai temuan ilmiah dari studi-studi tentang emosi dengan temuan-temuan tentang perilaku, biologi, kognisi, dan sosial, untuk dijadikan sebagai alas-terintegrasi dari psikopatologi.

Pengaruh Perkembangan Seumur-Hidup
Tidak ada pandangan moderen tentang psikologi abnormal yang dapat menafikan pentingnya faktor-faktor perkembangan seumur-hidup pada manifestasi dan penanganan psikopatologi. Oleh karena itu kami senantiasa mempertimbangkan tentang pentingnya perkembangan di sepanjang buku ini. Sebagai contoh, kami membahas tentang kecemasan pada anak-anak dan pada orang-orang lanjut usia di dalam konteks gangguan kecemasan. Organisasi semacam ini, yang sebagian besar konsisten dengan DSM-IV, membantu para mahasiswa untuk melihat pentingnya mempelajari masing-masing gangguan sejak dari masa kanak-kanak sampai dewasa. Kami mencatat temuan-temuan tentang hal-hal yang terkait dengan perkembangan di bagian khusus di setiap bab yang membahas tentang gangguan. Bila kami anggap perlu, kami juga mendiskusikan tentang bagaimana faktor perkembangan tertentu mempengaruhi penyebab dan penanganan gangguan yang dimaksud.

Pendekatan Ilmuwan-Praktisi
Kami menjelaskan secara cukup panjang-lebar tentang mengapa pendekatan ilmuwan-praktisi terhadap psikopatologi bukan saja praktis tetapi juga ideal. Seperti kebanyakan kolega kami, kami menganggap hal ini bukan sekadar kesadaran sederhana tentang bagaimana temuan-temuan ilmiah dapat diterapkan pada psikopatologi. Kami menunjukkan bagaimana setiap klinisi memberikan kontribusi terhadap pengetahuan ilmiah secara umum melalui observasi klinisnya yang tajam dan sistematis, analisis fungsionalnya terhadap pelbagai studi kasus, dan observasi sistematisnya terhadap serangkaian kasus di dalam konteks-konteks klinis. Sebagai contoh, kami menjelaskan bagaimana informasi tentang fenomena disosiatif yang diberikan oleh para pakar teori psikoanalisis awal masih tetap relevan sampai hari ini. Kami juga menjelaskan metode-metode formal yang digunakan oleh para ilmuwan-praktisi, yang memperlihatkan betapa abstraknya disain-disain penelitian yang diimplementasikan di dalam pelbagai program riset.

Kasus-kasus Klinis Riil
Kami memperkaya buku ini dengan riwayat-riwayat klinis untuk mengilustrasikan temuan-temuan ilmiah mengenai penyebab dan penanganan psikopatologi. Kami berdua telah menjalankan beberapa klinik selama bertahun-tahun, sehingga 95% dari kasus-kasus yang dicontohkan di dalam buku ini kami ambil dari fail-fail kami sendiri. Kasus-kasus tersebut menjadi kerangka acuan yang sangat menarik untuk temuan-temuan yang kami diskripsikan. Sebagian besar bab dimulai dengan diskripsi sebuah kasus. Sebagian diskusi tentang teori dan riset terbaru dihubungkan dengan kasus-kasus yang benar-benar manusiawi ini.

Diskripsi Terinci Tentang Gangguan
Kami membahas pelbagai gangguan psikologis utama di tidak kurang dari 10 bab, yang difokuskan pada tiga kategori besar: diskripsi klinis, faktor penyebab, dan penanganan beserta hasilnya. Kami memberikan perhatian yang cukup banyak pada studi-studi kasus dan kriteria DSM-IV. Kami juga memasukkan data statistik, seperti angka prevalensi dan insiden, rasio jenis kelamin, umur onset, dan course (perjalanan) atau pola umum gangguan secara keseluruhan. Di seluruh bagian buku ini kami mengeksplorasi bagaimana dimensi biologis, psikologis, dan sosial dapat berinteraksi untuk menyebabkan timbulnya gangguan tertentu. Terakhir, dengan membahas penanganan dan hasilnya di dalam konteks gangguan tertentu, kami menjelaskan makna realistis dari praktek klinis.

Penanganan
Salah satu inovasi yang kami lakukan di ketiga edisi yang pertama adalah bahwa kami mendiskusikan penanganan di dalam bab yang sama dengan gangguannya sendiri dan bukan di dalam bab tesendiri. Pendekatan ini didukung oleh perkembangan prosedur penanganan psikososial dan farmakologis yang bersifat spesifik untuk masing-masing gangguan. Kami tetap mempertahankan format integratif ini dan bahkan berusaha meningkatkannya. Untuk itu kami memasukkan prosedur penanganan di dalam istilah-istilah kunci yang terdapat di setiap bab maupun di dalam glosari.

Isu-isu Hukum dan Etik
Di bab penutup kami mengintegrasikan banyak pendekatan dan tema yang telah didiskusikan di sepanjang buku ini. Kami memasukkan studi kasus mengenai orang-orang yang pernah terlibat langsung di pelbagai isu hukum maupun etik dan di dalam pemberian pelayanan kesehatan mental. Kami juga memberikan konteks historis untuk perspektif yang kami ambil saat ini sehingga para mahasiswa dapat memahami efek-efek dari pengaruh sosial dan kultural pada isu-isu hukum maupun etik.

Keanekaragaman
Isu budaya dan gender merupakan isu-isu integral bagi studi tentang psikopatologi. Di sepanjang buku ini kami mendiskripsikan pelbagai pemikiran yang ada saat ini tentang aspek-aspek gangguan mana yang spesifik secara kultural dan mana yang universal, serta tentang efek-efek peran gender yang kadang-kadang membingungkan. Sebagai contoh, kami mendiskusikan informasi saat ini tentang topik-topik seperti ketidakseimbangan gender pada depresi, bagaimana gangguan panik diekspresikan dengan cara yang berbeda di pelbagai budaya di Asia, perbedaan etnik pada gangguan makan, dan diagnosis ADHD di luar Amerika Serikat. Jelas, bidang kita akan semakin mendalam dan terinci ketika subjek-subjek ini dan subjek-subjek lainnya menjadi topik penelitian standar. Sebagai contoh, mengapa sebagian gangguan sebagian besar dialami oleh perempuan dan yang lainnya sebagian besar dialami oleh laki-laki? Dalam menjawab pertanyaan semacam ini, kami berpegang erat pada ilmu pengetahuan, dengan menekankan bahwa gender dan budaya masing-masing adalah salah satu di antara beberapa dimensi yang dapat mempengaruhi psikopatologi.
            Indeks Budaya dan Indeks Gender akan membantu Anda menemukan tempat-tempat tertentu di dalam buku ini, di mana isu budaya dan geneder didiskusikan di dalamnya.

Hal-hal Baru di Edisi Ini
Pemutakhiran Menyeluruh
Bidang  yang sangat menarik ini bergerak dengan sangat cepat, dan kami sangat bangga karena buku kami mampu merefleksikan perkembangan yang paling mutakhir. Edisi keempat dari Essentials of Abnormal Psychology ini mengalami pemutakhiran menyeluruh, dengan memasukkan ratusan studi baru tentang pelbagai gangguan psikologi dn penanganannya. Di Bab 8, ”Gangguan Makan dan Tidur,” ditambahkan satu bagian baru tentang obesitas. Sesuai dengan dikarakteristisasikannya obesitas sebagai epidemi yang tumbuh dengan cepat oleh badan-badan kesehatan, pembahasan tentang isu ini menggarisbawahi prevalensi, penyebab, dan penanganan obesitas dari perspektif psikopatologis. Bab 10 diganti judulnya menjadi “Gangguan Terkait-Substansi dan Pengendalian-Impuls” untuk merefleksikan ditambahkannya sebuah bagian baru di bagian akhir bab mengenai gangguan-gangguan pengendalian-impuls. Gangguan-gangguan yang dimasukkan di bagian baru ini adalah gangguan eksplosif, kleptomania, piromania, kebiasaan berjudi yang patologis, dan trikotilomania.
            Bab mengenai gangguan kecemasan (Bab 4), gangguan suasana perasaan (Bab 6), skizofrenia (Bab 12), dan gangguan perkembangan (Bab 13) adalah bab-bab yang paling banyak mengalami revisi, meskipun seluruh bab juga mengalami pemutakhiran dan penyegaran yang cukup signifikan. Beberapa perubahan di dalam edisi ini termasuk:
ú  Di Bab 2, sebuah studi penting oleh Caspi dan kawan-kawan (2003) mengenai interaksi antara gen dan lingkungan didiskripsikan secara terinci, disertai penambahan sebuah grafik baru (Gambar 2.3) yang menggambarkan temuan-temuan tentang bagaimana pengaruh genetik dan lingkungan saling berinteraksi dalam menghasilkan depresi berat pada orang dewasa. Hasil penelitian ini menguatkan penekanan kami pada model integratif dari psikopatologi.
ú  Di Bab 3, sebuah tabel baru, “Ikhtisar untuk Kemungkinan Sistem Multiaksis Masa Depan” (Tabel 3.2) dimasukkan untuk memperlihatkan kemungkinan arah baru di dalam DSM-V yang akan datang.
ú  Bagian etika penelitian di Bab 3 sekarang memasukkan diskusi tentang Deklarasi Helsinki, yang memiliki implikasi penting bagi penggunaan kontrol plasebo di dalam protokol-protokol penelitian.
ú  Di dalam pembahasan tentang penyebab gangguan kecemasan di Bab 4, penjelasan yang meluas tentang “triple vulnerability theory” memasukkan sebuah grafik baru (Gambar 4.2) yang menggarisbawahi ketiga macam kerentanan ini.
ú  Penelitian baru yang dilakukan oleh Devon Hinton dan rekan-rekan sejawatnya tentang manifestasi gangguan panik di kalangan pengungsi Khmer di Amerika Serikat sekarang didiskripsikan secara cukup terinci di Bab 4, menggarisbawahi adanya variasi kultural yang menarik.
ú  Di Bab 5 kami mengutip penelitian baru tentang laporan-laporan mutakhir dari kesuksesan awal penanganan dengan obat untuk hipokondriasis.
ú  Penelitian penting baru mengenai ko-okurensi tipe-tipe depresi tertentu pad aorang-orang kembar (oleh McGuffin dan kawan-kawan, 2003) disajikan di Bab 6, disertai dengan sebuah Grafik (Gambar 6.2).
ú  Di bagian mengenai penanganan psikologis untuk gangguan bipolar di Bab 6, studi-studi baru yang menunjukkan keberhasilan penanganan yang difokuskan pada keluarga dikutip dan didiskripsikan, dan sebuah grafik baru yang mendasarkan diri pada temuan-temuan D.J. Miklowitz dan kawan-kawan (2003) ditambahkan. Grafik ini menggambarkan efektivitas penanganan yang difokuskan pada keluarga.
ú  Juga di Bab 6, studi-studi baru yang dikutip merinci efektivitas transcranial magnetic stimulation (TMS) (stimulasi magnetik transkranial) dalam penanganan depresi berat atau depresi psikotik, yang menunjukkan bahwa TMS sama efektifnya (dan mungkin berpotensi menjadi alternatif yang baik) dengan ECT.
ú  Bab 7 sekarang memasukkan informasi baru mengenai epidemiologi, faktor-faktor risiko psikologis, dan penanganan psikologis untuk sindroma kelelahan kronis.
ú  Di Bab 8, sebuah studi kasus baru dimasukkan di bagian insomnia primer: “Sonja: School of Her Mind.” Kasus Sonja mengilustrasikan bagaimana kecemasan tentang pekerjaan dapat memperburuk gangguan tidur yang sudah ada.
ú  Di Bab 9, penelitian baru  yang menarik yang dilaksanakan oleh Bancroft, Loftus, dan Long (2003) dikutip. Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun ada persentase signifikan dari wanita heteroseksual dan memiliki hubungan jangka panjang yang melaporkan tentang adanya kriteria disfungsi sosial tertentu, banyak di antara mereka yang tidak merasakan distres akibat keadaan tersebut.
ú  Sebuah boks fitur baru di Bab 11 difokuskan pada pertanyaan “Dapatkah Gangguan Kepribadian Ambang Muncul Tanpa Adanya Trauma?” Boks ini beberapa kontroversi di seputar asumsi bahwa orang-orang yang mengalami gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder) yang tidak melaporkan penganiayaan pada masa kanak-kanak mungkin memang tidak ingat atau sengaja tidak melaporkan tentang kejadian tersebut.
ú  Di Bab 12 penelitian baru yang signifikan tentang smooth-pursuit eye movement dan abnormal eye tracking sebagai marker untuk skizofrenia yang dilakukan oleh Thaker dan Avila (2003) sekarang didiskripsikan dengan disertai sebuah grafik baru (Gambar 12.5).
ú  Masih di Bab 12, seluruh bagian tentang pengaruh neurobiologis skizofrenia ditulis ulang untuk merefleksikan perubahan dramatis dalam pemahaman kita tentang peran yang dimainkan oleh unsur-unsur kimiawi otak pada skizofrenia.
ú  Di Bab 13, sebuah boks fitur baru ditambahkan, yaitu tentang “Apakah ADHD Berbeda pada Anak-anak Perempuan?” Boks ini mengeksplorasi kontroversi di seputar perbedaan gender di dalam ADHD. Sebagai tambahan, sejumlah temuan penelitian baru tentang penyebab dan penanganan ADHD sekarang dimasukkan ke dalam bab ini.
ú  Sebuah sub-bagian baru ditambahkan pada Bab 14, yaitu tentang jurisrudensi terapeutik, yang mendiskripsikan tentang penggunaan “problem-solving courts,” sebuah tren besar dalam hal hubungan sistem peradilan dengan orang-orang yang memiliki gangguan psikologis.

Penulis.

V. Mark Durand
David. H. Barlow


Order: 087838185995
Email : Hakimpsi@yahoo.com
Read Full 0 komentar
 
Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger

© Newspaper Template Copyright by Toko Buku Psikologi | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks